Welcome to The Daycare Plus "Carpe Diem Indonesia"

Dear Parents,

Thank you for taking a minute of your time, to learn more about our Daycare Plus. Here, we would like to introduce to our Early childhood program for age 1 to 5 year old children.

Carpe Diem, is the only one of Childcare that located in Jl. Cikini Raya No. 69A, at the central of Jakara. Was astablished in 2009. Our Curriculum is using 8 integrated Multiple Intelligences found by Prof. Howard Garner.

We are providing you a daycare services plus school as a full day program altogether with a half day program. Please contact us for further information
Best Regards
Judinarin Iskandar

Principal of Carpe Diem Indonesia

Kamis, 22 Juli 2010

Mengajarkan Math Pada anak.

Banyak orangtua terpaku hanya mengajarkan berhitung pada anak anak. Pada hal berhitung (counting object) hanya salah satu bagian dari materi LOGIC dan MATEMATIKA. Kita sering lupa bahwa anak kita ajarkan memisahkan mainan berdasarkan warna atau bentuk, mengurutkan benda dari yang terbesar hingga terkecil atau ter besar hingga terkecil, membagikan benda sehingga masing masing memiliki jumlah yang sama, membandingkan yang terbanyak dan tersedikit, itu adalah bagian dari Logic dan Matematika. Bagaimana caranya? Mudah saja tidak usah membeli mainan khusus , cukup dengan mainan atau benda benda sekitar. misalnya Memisahkan lego sesuai dengan warna, menyusun boneka mulai dari yang terkecil sampai tertinggi (dengan Pencil warna juga bisa). membagikan biji congklak kemasing masing lubang dengan jumlah yang sama, membandingkan jumlah kue yang dimiliki anak dengan yang dimiliki ibu atau ayah... semuanya bisa dilakukan sambil bermain.... luangkan waktu 15 -20 menit pasti akan sangat menyenangkan. selamat mencoba.... Carpe Diem Indonesia

Minggu, 09 Mei 2010

Seeking for Teachers

Urgently Required,

Lead Teachers for Preschool age (1.6 to 5 years old)

1. Woman
2. S1/D3
2. Love children
3. Good English (Conversation)
4. Have a good communication skill

Please e-mail your resume in 2 weeks at (hrd.carpediem@yahoo.co.id)

Minggu, 28 Februari 2010


Story Telling

Merupakan bagian penting dari sebuah proses belajar mengajar. Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih anak anak (usia 1-5 tahun) untuk menyukain kegiatan membaca dan mengerti apa yang menjadi inti dari cerita di dalam buku tersebut.

Dalam membacakan cerita guru atau orang tua sebaiknya menggunakan sura, ekspresi maupun gerakan theatrikan sehingga kegiatan tersebut jadi sangat menari anak anak mendengarkan cerita tersebut. Selain itu juga melibatkan anak anak dengan memberikan pertanyaan pertanyaan menarik seputar cerita atau meminta mereka untuk menirukan suara anda pada saat memerankan satu tokoh dalam cerita tersebut.

Berikut adalah tips tips dalam story telling

1. Pilih buku cerita yang memiliki gambar menarik dan gambar tersebut dapat dengan sendirinya menceritakan cerita tersebut tanpa anak harus membaca naskahnya.
2. Bacalah buku tersebut sehingga kita dapat merencanakan suara, ekspresi atau gerakan seperti apa pada saat cerita dibacakan.
3. Meminta anak anak untuk memperhatikan.
4. Hadapkan buku ke arah anak anak di angkat di atas bahu kiri atau kanan anda atau di tengah.
5. Siapkan pertanyaan atau bagian bagian mana kita akan meminta anak anak untuk terlibat.
6. Buat lah kesimpulan dari cerita tersebut atau sebutkan pelajaran moral apa yang di dapat dari cerita tersebut.

Jumat, 19 Februari 2010

Cooking "Fruit Salad" Project

First put 2 pcs of Apples, 3 pcs of Grepes, 5 pcs of Honey due, 5 pcs of pear and Mix them.... and put some milk and mix them again.
Now the Fruit Salad is Finish. "Let's try it..." Hmmm yam yam yam.....

Selasa, 16 Februari 2010


Iam A Fire fighter
DAYCARE

Maraknya pemberitaan tentang penculikan anak, penyiksaan anak oleh pengasuh, kecelakaan kepada anak (Jatuh dari balkon appartemen) dan lain lain. Membuat kita merinding. Begitu mengerikannya kita meninggalkan putra putri kita dalam pengawasan orang lain (PRT/ Babby Sitter). Bagi mereka orang tua bekerja dan masih tinggal dengan orang tua atau berdekatan dengan mereka tentu tidak menjadi masalah yang mendalam. Namun bagi yang tidak ini akan menjadi masalah.

Contoh kasus seperti ini, Ada sebuah keluarga dengan satu orang pengasuh mereka tinggal jauh dari orang tua, putri mereka di jaga oleh seorang PRT yang bertugas mengurus rumah dan menjaga anak mereka yang masih berumur 2 tahun. Pada suatu hari mereka pergi bekerja, dan si anak di titipkan kepada sang PRT. 3 bulan pertama semuanya berjalan lancar, tidak sempurna tapi semua berjalan cukup lancar. Setelah memasuki bulan ke 5, si PRT yang sudah mulai bosan dan malas dengan pekerjaannya mulai bersosialisasi bersama orang-orang sekitar termasuk si tukang Bakso yang sering lewat dan menarik perhatian si PRT. Suatu hari mereka berhubungan dan merencanakan kencan diluar. Ia meminta izin pada sang ibu namun ijin susah diperoleh karena pada masa tersebut si ibu sibuk sehingga akhir pekan pun digunakan untuk bekerja sehingga dia sangat berkeberatan untuk memberi ijin.
Sang PRT kecewa, dia lantas merencanakan kencan pada saat sang ibu tidak ada dirumah atau pada saat jam kantor. Pada hari H sang ibu di telpon oleh tetangganya yang mengatakan bahwa dia mendenganr suara tangisan si anak yang tidak berhenti henti selama lebih dari 3 jam namun sepertinya tidak ada orang dirumah. Sang ibu bingung dan memutuskan untuk pulang. Dan betapa terkejutnya dia menemukan anaknya terkunci di kamar tidurnya masih menangis, sementara sang PRT tidak ada di rumah. Sang ibu kemudian menenangkan anaknya dan menanyakan siapa yang menguncinya di kamar, lalu sang anak menjawab bahwa si PRT lah pelakunya karena dia ingin pergi. Sang ibu dengan marah yang tertahan memutuskan untuk menunggu sampai PRT tersebut datang sambil mengemasi pakain si PRT tersebut. Si PRT yang datang bersama si tukang bakso terkejut mendapati sang ibu sudah ada dirumah dan buru buru minta maaf atas perbuatannya. Sang ibu tanpa basa basi lagi meminta si PRT tersebut untuk keluar dari rumahnya. Untuk informasi, kejadian tersebut bukan yang pertama dia sering mengunci anak tersebut walaupun hanya untuk sekedar berpacaran di depan rumah.

Cerita ini sungguh diluar pemikiran dari kita semua, yang tentunya selalu berpikir positif bahwa orang tidak akan tega berbuat demikian. Sayangnya kita salah.
Untuk itu waspadalah para orang tua jangan tinggalkan anak anak anda dalam pengawasan orang yang baru di kenal. Titipkan kepada orang yang bisa mensupervisi kinerja si PRT agar tidak terjadi peristiwa seperti contoh di atas.

Saran saya adalah selalu waspada, titipkan putra putri anda oleh keluarga yang terdekat apabila anda memilih untuk menggunakan tenaga PRT. atau masukan anak anda ke daycare terdekat.
Hitung hitung secara ekonomi tentunya tidak berbeda jauh, bahkan dengan memasukan anak anda ke daycare akan membantu sosialisasi anak, self care skill, Percaya diri. kalau di hitung hitung lebih banyak manfaat dari pada rugi. Biaya membayar PRT jatuh jatuhnya hampir sama dengan daycare anak lebih aman, sehat dan terlatih.
Jangan takut memilih daycare karena daycare itu lebih baik dari pada sekedar tinggal di rumah.

Carpe Diem School & Day care

Judinarin